11:57 AM

Anak-anak Indigo dan Kristal

Mengenai Anak-anak Indigo dan Kristal pernah disinggung sekilas pada tulisan-tulisan yang lalu ( Indigo and Crystal Children ). Dalam tulisan ini akan dibahas lebih lanjut, mengingat pemberitaan dan tulisan mengenai anak-anak / sosok-sosok ini di berbagai media menjurus kepada ”pendewaan” atau seakan-akan mereka menjadi ”juru selamat dunia”, akan menjadi para hero (sosok yang lebih superior dari yang lain) yang diperlukan menyelamatkan dunia ini.

Sisi yang ditonjolkan banyak media biasanya sisi superioritas, selain karena sisi sudut superioritas bisa menjual, karena hal ini pula yang menjadi dambaan banyak orang. Atau memang hanya sampai disinilah pengertian / apresiasi banyak orang. Sisi spiritualitas, oneness, tauhid, kebersamaan-kesetaraan yang dipancarkan energi cakra warna nila (indigo) yang seyogyanya dipancarkan oleh sosok-sosok ini agak luput dari pemberitaan / pembahasan.

Malah ada sejumlah sosok yang diberitakan sebagai anak indigo terbawa oleh stereotip yang digambarkan mass media, terhanyut dalam superioritas dan keterpisahan (merasa lebih dari lain mendorong ke arah keterpisahan dari yang lain). Oleh karena itu terinspirasi oleh sebuah lagu terngiang dendangan: ”Where is your Love and most importantly your Oneness”. Namun tentunya tidak ada suatu yang kebetulan. Bisa saja hal ini adalah bagian untuk meningkatkan sisi maskulinitas mereka.

Sebenarnya tidaklah aneh hal ini terjadi karena mass media di dunia ini dikuasai oleh kaum Iluminati ( lihat keterangan lebih lanjut di internet, lebih spesifiknya di: divinecosmos.com atau projectcamelot.org ) yang secara terang-terangan atau tersembunyi mendewakan superioritas dan hirarki. Kepercayaan mereka: “Kaum yang peradabannya tinggi berhak memimpin kaum yang peradabannya lebih rendah” Serta secara terang-terangan atau tersembunyi menyukai mendapatkan kedamaian melalui kekerasan. Mottonya: “Order out of chaos”, harus ada chaos dulu baru bisa ada kedamaian. Esensinya di tempat yang hanya ada kedamaian (sorga) tidak mungkin ada kemajuan.

Selanjutnya lihat pula tema-tema filem-filem seri TV dan layar lebar: “Tanpa seorang (atau beberapa) hero dunia ini pasti dihancurkan oleh para penjahat. Untuk mendapatkan kedamaian, tidak mungkin tanpa kekerasan”. Hanya di alam dualitaslah (harus ada chaos dan damai, kebalikan dari alam unitas, tauhid) yang bisa membawa kemajuan.

Beberapa tahun belakangan ini kaum Iluminati terpecah menjadi dua golongan besar yang saya sebutkan menjelma menjadi Yajuj-Majuj atau Gog-Magog. Satu golongan makin mengarah kepada kekerasan yang terang-terangan, sedangkan golongan lainnya lebih menginginkan cara-cara penguasaan yang lebih halus dan tersembunyi. Hal ini bisa terlihat dari menguatnya pihak-pihak yang pro dan kontra di dunia barat terhadap penyerangan Irak / rencana penyerangan Iran.

Tentunya mereka yang teguh dijalan Tauhid, Oneness tidak akan melihat pihak lain sebagai saingan apalagi lawan. Semua dilihat sebagai Satu adanya. Dalam alam Tauhid/Unity tidak perlu ada pihak kawan dan lawan (dualitas) agar bisa membawa kemajuan. Mereka tidak termakan provokasi kekerasan yang menyeret mereka ke alam dualitas.

Indigo atau warna nila adalah lambang dari energi cakra keenam, biasa disebut juga sebagai mata ketiga. Anak-anak Indigo terlahir dengan double activated DNA (lihat Indigo and Crystal Children). Artinya tubuh mereka bisa hidup di alam density tiga ini dan awal density empat yang akan datang (sekarang adalah masa peralihan). Namun karena pengaruh lingkungan energi-energi cakra atas tidak bisa berkembang dengan mudah. Malah ketiga cakra di bawah menjadi tidak jernih dan perlu penjernihan (clearing up the lower chakras).

Tentunya akan ada pertanyaan mengapa tidak disebut ”Anak Hijau”, bukankah sekarang alam density tiga dan nantinya menjadi alam density empat yang lambangnya berwarna hijau (cakra jantung). Hal ini bisa dijelaskan bahwa jalan kembali kepada Sang Sumber Segala Sesuatu secara garis besar ada empat. Jalan yang sangat maskulin atau feminin, tentunya lebih mengandalkan titik-titik energi maskulin saja (Cakra 1,3 dan sedikit 5) atau feminin saja (Cakra 2, 4 dan sedikit 6). Sedangkan yang berada di jalan tengah yakni: Jin dan Manusia menggunakan semua titik-titik energi 1 s/d 6 (Cakra ke-7, cakra mahkota adalah resultan energi 1 s/d 6, lihat: Cakra-cakra ). Bedanya pada Jin energi keempatnya sebenarnya terdistorsi sehingga energi keenamnya juga terdistorsi. Jadi pada awal density empat hanya di jalan manusialah energi warna nila atau indigo atau nuansa Tauhid / Oneness lebih jelas terlihat.

Belakangan ini ada yang disebut sebagai Anak Kristal. Disebut demikan karena kejernihan titik-titik energi yang pada diri mereka. Hal ini bisa terjadi karena dukungan lingkungan mereka. Terutama kedua orang tua mereka. Lingkungan sekolah justru sangat bisa mendistorsi kejernihan titik-titik energi mereka, terutama titik-titik energi tiga terbawah.

Mengapa mereka banyak terlahir di saat ini? Jawabnya karena Bumi atau Gaia sebentar lagi akan menjadi alam density empat (memasuiki alam spiritual, meninggalkan alam intelektual), suatu bumi yang baru dengan langit yang baru pula. Mereka berada di sini untuk meringankan proses transformasi bumi ini serta membantu diri mereka sendiri dan sebagian penduduk bumi yang telah siap menerima pelajaran-pelajaran berikutnya. Terutama menyebarkan / memberi inspirasi akan konsep kesetaraan / kebersamaan, oneness atau tauhid yang mereka sendiri juga dalam tahapan awal pelajaran ini (menjadi guru sekaligus murid).

Kapan puncak dari proses ini akan terjadi? Ada yang mengatakan puncaknya akan terjadi di akhir tahun 2012, bersamaan dengan akhir penanggalan suku Maya. Kita lihat saja nanti, yang lebih penting apakah kita sendiri telah siap sekarang, bukankah umur tidak bisa ditebak.

0 comments: